“KEHIDUPAN DI RANTAU “
Menjadi seorang anak rantau, beerjalan di negeri orang, tiada sanak saudara, hanya teman sebagai andalan, Begitulah nasib yang saya lalui saat ini. Saya berjalan kesana kemari hanya untuk mencari setitik ilmu. Hanya kerendahan kasih dari basodara yang ada di asrama Fak-fak ( JOGJA) yang memberikan motivasi untuk saya dalam membentul Kesabaran dalam hati agar saya bisa menerima keadaan hidup di tanah perantauan Walau terkadang keadaan tidak seperti yang saya inginkan, tapi itulah yang harus saya lalui .
Orang tuadan sanak saudara yang jauh di Fak-fak, tidak akan tahu apa yang saya alami di rantau, Keluarga hanya tahu bahwa keadaan saya baik-baik saja,. Saya tidak selalu bergantung pada mereka” Saya tidak ingin terlena dengan kehidupan yang membuat jejak langkah ini terhenti” Saya harus berjalan menemukan siapa saya, bagaimana saya bisa mempertahankan hidup walau dengan sesuap nasi.
Walau terkadang hati menangis karna nasib, namun sebenarnya tangisan hanya membuat lemah. Namun tanggisan bisa hadir sebagai ungkapan suara hati. Entah bagaimana masa depan.ini yang selalu saya membayangkannya setiap saat, Tapi biar semuanya berjalan menurut waktu. Karna apa yang ada didepan itulah yang harus saya hadapi. Entah esok atau lusa akan terjadi dalam hidup ini, Hanya Tuhan yang tahu semua ini.
Tapi saya bersyukur, karna kasih sayang Tuhan masih tercurah memberikan orang-orang yang terbuka hatinya untuk menolong, memberikan tempat berteduh, dan memberikan support kepada saya” tetap bisa kuat menjalani hidup. Tapi, aku tidak akan terlena dengan semuanya. Aku tak mungkin terus berharap kepada mereka. Mungkin saja disuatu saat nanti, bisa saja terjadi keadaan yang tidak semulus dengan harapan.. Saya harus siap untuk menhadapinya, walau saya tak tahu kemana lagi kaki ini akan melangkah……”By,absan