“TANAH PERANTAUAN JOGJAKARTA”
“TANAH PERANTAUAN JOGJAKARTA”
Kebanyakan orang tua melihat anaknya sudah duduk di sekolah menengah atas ( SMU ) atau sekolah menengah kejuruan ( SMK ) Iapun mulai berpikir kemana anak akan pergi melangjutkan sekolah yang lebih tinggi ( KULIAH). Hal ini biasa terjadi seirin waktu berganti ‘ esokpu tiba. Dan perubahan selalu ada di setiap saat. Mengakibatkan orang tua yang sudah mempunyai anak yang akan tamat dari ujian nasional (uas). Untuk mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik.
Sewaktu saya berada di Papua dan masih bersekolah di sana. Persoalan ini,saya tidak terlalu memahaminya. Betapa berat seorang ayah yang mau menyekolahkan anaknya.Yang sudah tamat dari SMU atau SMK. Biasanya seorang ayah itu bertanya sama anaknya atau seorang ayah yang menengtukan kemana anak ini harus di kirim untuk KULIAH, bisa sebaliknya.
Ada pengalamang yang saya masih ingat. Di saat saya duduk di kelas Dua sekolah menengah atas.saya melihat bapak saya pergi ke BANK untuk menggirimkan uang buat kakak saya yang sudah melangjutkan pendidikan di tanah rantau ( JOGJAKARTA ) setelah ayah sudah mengirimkan uang untuk kakak. Ayahpun balik ke rumah untuk beristirahat.
Ketika ayah sedang beristirahat,saya bertanya. Tadi ayah ke BANK untuk apa” Ayah mulai menjelaskan” Tadi itu ayah pergi kirim uang untuk kaka yang ada di jogja. Karna” Kalau ayah tidak kirim uang untuk kakak, “Nanti dia mau bayar sekolah dengan uang dari mana dan siapa yang mau kasih makan” kalau bukan ayah yang harus kirim uang sama kaka.
Tahun 2006 saya tamat dari sekolah menengah kejuruan di Papua dan melangjutkan study di kota JOGJAKARTA. Karna kaka saya sudah duluan ada di kota itu. Pada pertenggahan bulan agustus, Saya meninggalkan Fak-fak untuk melangjutkan pendidikan di kota JOGJAKARTA.” Kata orang di luar sana” mereka bilang JOGJAKARTA di kenal dengan sebagai kota pendidikan dan pariwisata;
Ketika saya sampai dan memulai aktifitas yang baru,” seperti ke dunia kampus, toko buku,moll, dan tempat keramaian lain yang ada di kota JOGJA. Saya melakukan aktifitas ini setiap saat. Hingan saya mulai paham apa yang di kata sebagian orang di luar sana.tentan kota jogjakarta.
Saya mulai pahami” karna di dunia kampus itu. Banyak anak-anak yang bukan dari satu daerah atau profinsi yang melakukan aktifitas di dunia kampus. Di sisi lain saya melihat banyaknya turis asing yang datang dari berbagai Negara.atau orang luar ( pendatang ) yang mencari nafka di kota JOGJAKARTA.
Namun yang lebih menarik dari kota JOGJAKARTA itu.semua orang yang ada di ini.” Semuanya mau berbagi satu sama lain dan salin menghargai. Hal ini yang membuat saya merasa bersyukur bisa hadir di tempat yang penuh dengan nuangsa kedamaian yang selalu ada di kota JOGJAKARTA.
Saya yakin suatu kelak kita yang masih berada di kota ini, Akan pergi meninggalkan JOGJAKARTA . kita pasti ingat betapa indahnya hidup di kota yang berbeda dengan kota yang lain. Karna di kota ini kita bangyak mendapatkan Hal yang baik maupun Hal yang buruk akan selalu terukir dalam hati kita.
Kebanyakan orang tua melihat anaknya sudah duduk di sekolah menengah atas ( SMU ) atau sekolah menengah kejuruan ( SMK ) Iapun mulai berpikir kemana anak akan pergi melangjutkan sekolah yang lebih tinggi ( KULIAH). Hal ini biasa terjadi seirin waktu berganti ‘ esokpu tiba. Dan perubahan selalu ada di setiap saat. Mengakibatkan orang tua yang sudah mempunyai anak yang akan tamat dari ujian nasional (uas). Untuk mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik.
Sewaktu saya berada di Papua dan masih bersekolah di sana. Persoalan ini,saya tidak terlalu memahaminya. Betapa berat seorang ayah yang mau menyekolahkan anaknya.Yang sudah tamat dari SMU atau SMK. Biasanya seorang ayah itu bertanya sama anaknya atau seorang ayah yang menengtukan kemana anak ini harus di kirim untuk KULIAH, bisa sebaliknya.
Ada pengalamang yang saya masih ingat. Di saat saya duduk di kelas Dua sekolah menengah atas.saya melihat bapak saya pergi ke BANK untuk menggirimkan uang buat kakak saya yang sudah melangjutkan pendidikan di tanah rantau ( JOGJAKARTA ) setelah ayah sudah mengirimkan uang untuk kakak. Ayahpun balik ke rumah untuk beristirahat.
Ketika ayah sedang beristirahat,saya bertanya. Tadi ayah ke BANK untuk apa” Ayah mulai menjelaskan” Tadi itu ayah pergi kirim uang untuk kaka yang ada di jogja. Karna” Kalau ayah tidak kirim uang untuk kakak, “Nanti dia mau bayar sekolah dengan uang dari mana dan siapa yang mau kasih makan” kalau bukan ayah yang harus kirim uang sama kaka.
Tahun 2006 saya tamat dari sekolah menengah kejuruan di Papua dan melangjutkan study di kota JOGJAKARTA. Karna kaka saya sudah duluan ada di kota itu. Pada pertenggahan bulan agustus, Saya meninggalkan Fak-fak untuk melangjutkan pendidikan di kota JOGJAKARTA.” Kata orang di luar sana” mereka bilang JOGJAKARTA di kenal dengan sebagai kota pendidikan dan pariwisata;
Ketika saya sampai dan memulai aktifitas yang baru,” seperti ke dunia kampus, toko buku,moll, dan tempat keramaian lain yang ada di kota JOGJA. Saya melakukan aktifitas ini setiap saat. Hingan saya mulai paham apa yang di kata sebagian orang di luar sana.tentan kota jogjakarta.
Saya mulai pahami” karna di dunia kampus itu. Banyak anak-anak yang bukan dari satu daerah atau profinsi yang melakukan aktifitas di dunia kampus. Di sisi lain saya melihat banyaknya turis asing yang datang dari berbagai Negara.atau orang luar ( pendatang ) yang mencari nafka di kota JOGJAKARTA.
Namun yang lebih menarik dari kota JOGJAKARTA itu.semua orang yang ada di ini.” Semuanya mau berbagi satu sama lain dan salin menghargai. Hal ini yang membuat saya merasa bersyukur bisa hadir di tempat yang penuh dengan nuangsa kedamaian yang selalu ada di kota JOGJAKARTA.
Saya yakin suatu kelak kita yang masih berada di kota ini, Akan pergi meninggalkan JOGJAKARTA . kita pasti ingat betapa indahnya hidup di kota yang berbeda dengan kota yang lain. Karna di kota ini kita bangyak mendapatkan Hal yang baik maupun Hal yang buruk akan selalu terukir dalam hati kita.