Pemikiran orang lain
Beberapa orang mengatakan aku banyak berubah. Mereka bilang aku bertambah ceria, seperti ada tali yang terputus,kata mereka bilang,aku yang sengaja menciptakan perbedaan di antara aku dan mereka. Dan mereka bilang aku kehilangan diriku yang begitu brilian dan percaya akan sesuatu. Aku semacam mengalami degradasi dari diriku yang dulu mereka kenal.
Aku bukan seperti dulu. Tapi benarkah demikian? Aku tidak percaya apa kata mereka tentangku. Aku sendiri tidak tahu sejauh mana ketertarikanku untuk mengetahui sesuatu, dan aku kadang bisa sangat terkejut dengan kebodohanku. Yang artinya, aku pun belum selesai memahami diriku sendiri. Lantas Mengapa mereka berkata bahwa mereka sangat mengenalku. Dan aku terlalu sombong di hadapan mereka tapi sebenarnya Aku sesederhana dari sekian bangyak yang kutemui. Aku yang membuat diriku kosong akan semua hal. Hanya saja aku menampilkan diriku pada mereka dan mereka bilang aku berubah, tidak lagi seperti aku yang mereka kenal. Tapi, persetan dengan salah atau benar.
Aku tidak lagi menyoal yang mana yang salah dan yang mana yang benar. Itu tidak penting. Seperti tidak lagi penting bagiku apakah sedang bahagia atau tidak. Aku sudah lepaskan itu semua. Semuanya sama saja. Kalau aku memutuskan untuk tidak punya persoalan, maka aku tidak akan punya persoalan. Bahkan ketika sewajarnya aku bersedih karena sesuatu yang tidak bisa aku hindari telah terjadi tetapi aku memutuskan bahwa aku akan merasa bahagia, aku akan merasa bahagia seketika itu juga. Sungguh. Sesederhana itu. Dan sesuatu yang sesederhana itu tidak jauh berbeda dengan sesuatu yang begitu rumit. Semua sama saja. Demikianlah segala sesuatu diciptakan bukan? Segala sesuatu sederhana dan rumit, tergantung di mana kita memilih untuk berdiri.
Yang hendak aku sampaikan adalah: sakit atau tidak sakit, sekarang atau besok, sendiri atau bersama. Aku masih akan tetap hidup dan aku masih akan tetap merasa bahagia karena aku memilih untuk begitu. Aku tidak bisa berlari dari tetap untuk hidup.
Sesuatu hal sederhana, tetapi juga begitu rumit. Aku percaya sesuatu di dalam dirimu lebih besar dari yang dapat aku lihat. Aku percaya yang kamu katakan adalah yang sejujurnya kamu rasakan, tetapi aku juga percaya bahwa ada kemungkinan semua itu tidak benar karena mungkin esok hari kamu tidak akan tahu sejauh mana segala sesuatu akan membawamu dan kamu harus memutar arah, berganti haluan untuk tetap sampai ke tujuanmu semula. Dan aku tidak mencari sesuatu untuk dipersalahkan atas kenyataan apapun. Tidak ada penyesalan. Yang harus terjadi, terjadilah. Mungkin aku hanya dilatih untuk lebih kuat menghadapi sesuatu yang lebih rumit akan menghantam. Aku percaya pada mimpi- Mimpimu. Dan aku percaya pada mimpi yang sedang aku ciptakan untuk aku percayai.
Aku ingin juga mempunyai impian dan percaya pada impianku seperti kepercayaanmu pada impianmu.
Semakin kita mendaki keberhasilan, maka semakin cepat kita mendapatkan keberhasilan itu.. Aku harap kamu terus berjuang, agar sesuatu kelak kamu bisa mencapai impian yang selalu tertanam dalam hatimu., supaya kamu tidak terjatuh dan kalah dengan derasnya kehidupan ini. Tetapi jika kamu jatuh, cepatlah bangun, jangan terlalu lama tersungkur oleh realita hari ini.
Aku bukan seperti dulu. Tapi benarkah demikian? Aku tidak percaya apa kata mereka tentangku. Aku sendiri tidak tahu sejauh mana ketertarikanku untuk mengetahui sesuatu, dan aku kadang bisa sangat terkejut dengan kebodohanku. Yang artinya, aku pun belum selesai memahami diriku sendiri. Lantas Mengapa mereka berkata bahwa mereka sangat mengenalku. Dan aku terlalu sombong di hadapan mereka tapi sebenarnya Aku sesederhana dari sekian bangyak yang kutemui. Aku yang membuat diriku kosong akan semua hal. Hanya saja aku menampilkan diriku pada mereka dan mereka bilang aku berubah, tidak lagi seperti aku yang mereka kenal. Tapi, persetan dengan salah atau benar.
Aku tidak lagi menyoal yang mana yang salah dan yang mana yang benar. Itu tidak penting. Seperti tidak lagi penting bagiku apakah sedang bahagia atau tidak. Aku sudah lepaskan itu semua. Semuanya sama saja. Kalau aku memutuskan untuk tidak punya persoalan, maka aku tidak akan punya persoalan. Bahkan ketika sewajarnya aku bersedih karena sesuatu yang tidak bisa aku hindari telah terjadi tetapi aku memutuskan bahwa aku akan merasa bahagia, aku akan merasa bahagia seketika itu juga. Sungguh. Sesederhana itu. Dan sesuatu yang sesederhana itu tidak jauh berbeda dengan sesuatu yang begitu rumit. Semua sama saja. Demikianlah segala sesuatu diciptakan bukan? Segala sesuatu sederhana dan rumit, tergantung di mana kita memilih untuk berdiri.
Yang hendak aku sampaikan adalah: sakit atau tidak sakit, sekarang atau besok, sendiri atau bersama. Aku masih akan tetap hidup dan aku masih akan tetap merasa bahagia karena aku memilih untuk begitu. Aku tidak bisa berlari dari tetap untuk hidup.
Sesuatu hal sederhana, tetapi juga begitu rumit. Aku percaya sesuatu di dalam dirimu lebih besar dari yang dapat aku lihat. Aku percaya yang kamu katakan adalah yang sejujurnya kamu rasakan, tetapi aku juga percaya bahwa ada kemungkinan semua itu tidak benar karena mungkin esok hari kamu tidak akan tahu sejauh mana segala sesuatu akan membawamu dan kamu harus memutar arah, berganti haluan untuk tetap sampai ke tujuanmu semula. Dan aku tidak mencari sesuatu untuk dipersalahkan atas kenyataan apapun. Tidak ada penyesalan. Yang harus terjadi, terjadilah. Mungkin aku hanya dilatih untuk lebih kuat menghadapi sesuatu yang lebih rumit akan menghantam. Aku percaya pada mimpi- Mimpimu. Dan aku percaya pada mimpi yang sedang aku ciptakan untuk aku percayai.
Aku ingin juga mempunyai impian dan percaya pada impianku seperti kepercayaanmu pada impianmu.
Semakin kita mendaki keberhasilan, maka semakin cepat kita mendapatkan keberhasilan itu.. Aku harap kamu terus berjuang, agar sesuatu kelak kamu bisa mencapai impian yang selalu tertanam dalam hatimu., supaya kamu tidak terjatuh dan kalah dengan derasnya kehidupan ini. Tetapi jika kamu jatuh, cepatlah bangun, jangan terlalu lama tersungkur oleh realita hari ini.